Rabu, 25 April 2012

Suara :)

Even if you are as strong as Samson, I bet you still need your own corner to cry!

Bibirnya menyunggingkan senyum. Kaku dan tidak ceria. Dia membuat simpul semu pada muka itu. Simpul yang tidak bisa dibuka dengan indah bila hati tidak mau. Dia masih bersikukuh untuk terus tersenyum bahagia meskipun kekakuan yang diharapkannya mencair dari senyuman itu terus saja mengganggu. Dan harapan akan kekakuan yang akan mencair itu hanyalah dalam mimpi semu, semu senyumannya :)

Jangan.. jangan paksa bibirmu untuk tersenyum, Kaoru.

Dia berusaha menepis suara-suara yang selalu ada di otaknya. Ingin sendirian, namun tidak ada yang membiarkan. Kenapa di hidup ini dia tidak bisa merasakan kesepian? Kenapa harus terus dalam keramaian. Meskipun hening, tapi rasanya seperti di pasar. Ingin lari tak tentu tujuan, tapi selalu ada yang akan mengikuti dari belakang. Dia ingin sendiri, ingin lepas dari suara-suara ini. Atau, dia hanya takut untuk sendiri hingga menyalahkan kesepian ini?

"Suratun Al-Fatihah.. Audzubillah.."
"hhh.. hu.. hu.. huhuhu.. hiks.. hiks.."

Begitu banyak suara di bumi ini. Kenapa suara itu tak pernah henti? Ia mengikutiku dengan pasti. Aku sudah bosan dengan ketidak sendirian ini. Kalau katanya manusia butuh privasi, aku akan menjawab tegas dengan anggukan kepala. Mereka memang butuh butuh pegangan, seseorang untuk berlindung. Tapi mereka juga bisa berdiri sendiri. Egoisme bukan suatu hal yang tabu dan bisa disalahkan. Hanya pilihan sikap yang harus kita ambil dalam langkah tertentu. Tapi, apakah ini karena aku yang mementingkan privasi, atau takut dan tidak siap bila tidak sendirian? Aku tidak tahu.

Aku benci semua orang disini. Orang-orang yang mengelilingi ruangan ini.

Aku benci diriku yang sedang dikelilingi, yang ikut menimbulkan bunyi, dan memaksa bibirku tersenyum kaku seakan tidak terjadi apa-apa pada diri saat ini.

Wht? :|

Sudah dua jam dia berhenti dari senyuman yang dipaksakan. Dia sudah tidak tersenyum kaku lagi, tapi malah membuatnya terlihat lebih menyedihkan. Dia diam. Tidak bergeming. Dia kosong, kosong yang tidak punya arti. Kalau katanya manusia harus memberi partisipasi, itu benar adanya. Aku sebagai manusia akan menjawab dengan anggukan kepala. Dia begitu ingin keheningan. Dia begitu benci suara yang ditimbulkan banyak orang. Dia benci mendengar semua tangisan. Tetlalu riskan bahwa orang sekuat dia merasa tidak punya lagi tempat berpegang Dia ingin pulang. Dia tahu arahnya. Dia tahu dimana letaknya. Hanya saja dia tidak mau pulang sendirian. Dia ingin tinggal, sampai bisa menemukan pegangan lain yang bisa menyangganya, yang tidak mungkin akan kembali lagi untuknya.



Sabtu, 21 April 2012

STORY

DAY ONE
God, I really feel frustated about my life. I hope you cant help me, please..
I want $ 1.000.000 in 3 days !

DAY TWO
God, I still have the same problem.
Please.. please.. please.. Give me $ 1.000.000 ! *hope

DAY THREE
God ! Why you never give me $ 1.000.000 !
I always pray to you :O

DAY FOUR
Ok, I'm not sure or exist..
God, CAN YOU HEAR ME ? *singg

DAY FIVE
Nothing happen huh? :(
Ok, I'll quit believe in your.. or not exist.

BYE GOD ! :(

DO YOU BELIEVE ME GOD ?

Selasa, 13 Maret 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan

Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tak ada lagi hal yg sama terjadi padaku, terjadi pada orang lain :)

Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu :)

Tuhan...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu

Tuhan...
Biarkan aku dapat melihat dengan mataku?
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan...
Ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.

Tuhan...
Bolehkah aku tersennyum lebih lama lagi?
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku :)

Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yg mengenalku..

Tuhan...
Surat kecil-ku ini adalah surat terakhir dalam hidupku :(
Andai aku bisa kembali..

Ke dunia yg Kau berikan padaku :)


In memoriam, Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91-25/12/06

Kamis, 16 Februari 2012

Kini Aku Telah KEHILANGANmu -_-

Tersenyumlah saat kau mengingat ku, karna saat itu aku sangat merindukanmu. Dan menangislah saat kau merindukan ku, karna saat itu aku tak berada di sampingmu
Tetapi, pejamkanlah mata indahmu itu karna saat itu aku akan terasa ada di dekatmu, karna aku telah berada di hatimu untuk selamanya :)
Tak ada yang tersisa lagi untuk ku, selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu.
Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta, mata indah yang dahulu adalah milikku,  kini semuanya terasa jauh meninggalkanku.
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu, hati, cinta dan rindu ku adalah milikmu
Cintamu tak akan pernah membebaskanku
Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain, saat sayap-sayap ku telah patah karnamu ?
Cintamu akan tetap tinggal bersamaku hingga akhir hayatku dan setelah kematian, hingga tangan Tuhan akan menyatukan kita lagi.
Betapa pun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan yang tengah menghidupkan sinar redupku, namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya.
Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain, selain cintamu.
Karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku .
Kau tak akan pernah terganti, bagai pecahan logam mengkekalkan kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku :(
Kini aku telah kehilanganmu..


Selasa, 03 Januari 2012

Ibu ost.Hafalan Sholat Delisa

Lembut kukenang, kasihmu Ibu :)
Di dalam hati, ku kini menanggung rindu.. Engkau tabur kasih seumur masa, bergetar syahdu, Oh di dalam nadiku (┌'_'┐) 

9 bulan ku dalam rahimmu.. ('o') bersusah payah, Oh Ibu jaga diriku:) Sakit dan lelah tak kau hiraukan, demi diriku, Oh Ibu buah hatimu :)

Tiada ku mampu, membalas jasamu ('o') hanyalah doa, Oh disetiap waktu:) Oh Ibu tak henti kuharapkan doamu (2kali).. Mengalir disetiap nafasku (2kali)

Lembut kukenang kasihmu Ibu :)
Di dalam hati, ku kini menanggung rindu.. Engkau tabur kasih seumur masa, bergetar syahdu, Oh di dalam hatiku (┌'_'┐) 


Indah bercanda denganmu Ibu :) Di dalam hati ku kini slalu merindu.. Sakit dan lelah tak kau hiraukan   -__- demi diriku (┌'_'┐) Oh Ibu buah hatimu..

Tiada ku mampu, membalas jasamu :)
Hanyalah doa, Oh disetiap waktu.. Oh Ibu tak henti ku harapkan doamu (2kali) mengalir distiap nafasku (2kali)..


"Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa"



Sabtu, 31 Desember 2011

Nama Saya (┌'_'┐)

Hello, my name is Satan. Don't you feel afraid?


"Nama?" 
"Syahfwat"
"Apa? Syahwat?"
"Syah-fwat. S.Y.A.H.F.W.A.T"
"Nama kok aneh2 -__-"

PLEK. Terdengar bunyi stempel yg diletakan diselembar paspor.

"Nama?"
"Zamaleth"
"Pake 'Jet' yah depannya neng?"
"Hah? Apa?"
"Pake 'JET' yah depannya neng?
"Hah? Apaan sih? -___-" (bingung)
"PAKE 'JET' YAH DEPANNYA NENG???" (emosi)
"Eh! Jangan teriak2 dong!"
'Dikira saya neng budek, abis saya tanya daritadi jawabnya, HAH HEH HAH HEH mulu"
"Saya tidak budek"
"Terus kenapa atuh nggak menjawab?"
"Loh, Saya itu tidak mengerti pak, maksud bapak 'Jet' tuh pesawat terbang? Saya datang naik kapal fery kok!"
"Maksud saya teh di nama 'neng.Pake 'jet' yah? depannya? Kan namanya Jamaleth!"
"Maksudnya 'ZET'?"
"He-eh eta!"
"Ya ampunn!"

Terdengar tepukan di dahi yg diiringi suara tawa.

"Nama?"
"Su.. Sumanto.." (gugup)
"JADI KAMU YG MAKAN DAGING ORANG MATI??"
"Bu.. bukan saya pak! Bapak salah tangkep.. i..itu" 
"HEH! SATUSATUNYA ORANG YG NAMANYA SUMANTO DI DESA INI CUMA KAMU! SAYA DAPET LAPORAN ORANG YG NAMANYA SUMANTO MAKAN DAGING ORANG MATI! TIDAK MUNGKIN SALAH ORANG! JANGAN NGELES KAMU YAH!" (emosi) 
"Ampun pak.. ampun!" (takut)
"Saya jadi polisi sudah lama. Saya yakin kamu kan biang keroknya! Sekarang ngaku, kamu ngapain aja sama itu mayat?!"
"Bukan pak! Demi Tuhann!!"
"Jadi kamu bilang saya salah?!"
"B..B bukan maksud saya begitu pak!"
"Sudah nyusahin, bacot pula!"
PLAKK.. JEDUGG.. BAK BUK BAK BUK..

Hening..

Terdengar suara benda jatuh ke lantai..

Orang iseng: "Kamu suka main2 dengan Syahwat yah?"
Saya: "Hahhh???!!"

Petugas imigrasi kelautan: "Neng, Jamaleth dulunya lelaki yah?"
Saya: "Lohh?? Kok bisa bertanya begitu?"
Petugas imigrasi kelautan: "Habis, di kampung saya ada juga namanya Jamal, dia pergi keluar negeri buat operasi jadi wanita. Eh, neng teh bukan Jamal yg sudah jadi wanita kan?"
Saya: "Hahh??!!"

Kepala Desa: "Pak, Alhamdulillah, orang yg memakan mayat itu sudah tertangkap pak!"
Pak Polisi: "Ia, ini dia pak orangnya! Saya yg menangkangkapnya!" (bangga)
Kepala Desa: "Loh.. bukan pak, maksud saya mau mengabari bahwa orangnya sudah ada di balai desa. Memangnya ini siapa pak? Penjahat juga yah?" (bingung)
Pak Polisi: "Hahhh??!!"
Saya: "Hhhrrr..!!" (emosi)

Tiga orang itu duduk berdesakan di dalam bis yg penuh sesak. Mereka masih harus menempuh 3 jam perjalanan lagi untuk sampai di kampung masing2. 3 orang dari berbagai generasi itu punya pengalaman dan cerita tersendiri. Kita tidak akan pernah tau tentang suatu kejadian jika tidak mengalami atau membaginya kepada orang lain.

Seorang pria yg memegang paspor berkata,"Pulang kampung?"

Dua orang lain yg duduk di sebelahnya mengangguk kecil.Wanita yg berada di sebelahnya tersenyum dan bertanya basa basi.Yang lelaki karena tidak enak sudah ditegur pun ikut dalam obrolan mereka.Entah kenapa muka lelaki itu sedikit bonyok seperti terkena pukulan.

Mereka saling berjabat tangan masing2.

"Syahfwat"
"Zamaleth"
"Sumanto"

Tidak ada yg tertawa, tidak ada yg salah menyebut kosa kata, dan tidak ada salah paham.
Pembicaraan diantara mereka terus mengalir begitu saja.Dan nama yg mereka bawa sejak lahir sudah tidak mempunyai arti lagi saat mereka saling mengenal satu sama lain.

Nama hanya sebutan, hanya pertanda dan nama itu doa.Jadi, apapun doa orang kepada kita, mengapa tidak kita syukuri dan nikmati saja? Jangan sampai dijadikan bahan ejekan dan sumber dosa semata.Nama untuk disyukuri, bukan untuk dicemoohkan.Jadi, pikirlah dua kali sebelum kamu mengejek nama orang lain.Apakah ia, nama saya sebagus itu?

2 jam sudah berlalu dan 3 orang itu sudah menemukan 3 sahabat baru.

Bus pun terus melaju:)

Selasa, 27 Desember 2011

When Wind Whispers Your Name

Tidakkah kau dengar itu? Angin memanggil namamu setiap saat. Sudah lama kau menghilang, bahkan sebelum kau muncul menampakkan diri.
Mungkin sanubariku masih berarti. Tapi, hati ini masih ingin memanggil namamu lagi.
Tidak ingin namamu pergi dari hatiku. Karenamu, kota ini sunyi.

Aku ingin membuka kotak pandora itu.
Membuka jalan ke dunia kematian, mencarimu disana dan memastikan kau tak sendiri.
Aku ingin pergi mencari, ingin pergi memulai, tapi tidak tau kemana dan tidak tau bagaimana.

Bahkan bila bisa kucabut tangan ini untuk melangkah seperti kaki, akan kusuruh ia pergi jauh sampai menemukanmu, barulah ku izinkan untuk kembali. Bahkan mata ini bisa melepas bayangmu yg tidak nyata, rekayasa batinku untuk sedetik menghilang dari pelupuknya, akan kucopot dengan senang hati agar bisa berdiam diri.

Andai saja aku bisa.. Andai saja aku berani..

Angin masih saja terus berbisik. Berbisik namamu, yang bahkan tidak kuketahui. Aku tidak bisa mendengar desahan angin. Apalagi membedakan desahan sedih, gundah, atau bingung -_- suara yang terlalu kecil dan datar.
Seperti memang tidak mau bercengkrama denganku dan beri tau namamu.

Tapi aku mengerti, mereka ingin memilikimu. Agar aku tidak bisa menyentuhmu dan memilikimu abadi. Mereka tak ingin berbagi namamu, nama seseorang yang tak pasti kutau dan kurindukan. Seseorang yang tak pernah kujamah tapi mampu membangunkanku dari tidurku, wujud yang tidak sama, yang aku sendiri tidak mengerti apa. Perasaan membingungkan ini kadangkala membuatku tidak mengerti, tapi bisa kupahami.

Yang jelas aku tau, angin masih menyiulkan namamu..

Mengharapkan kembali. Tapi mengapa tidak ada yang ingin menyebut namamu? Apakah merekan enggan sekali membuka kerinduan lama yang ingin mereka kikis sampai mati? Apakah mereka hanya ingin aku tidak tau kemana kau pergi? atau mereka ingin aku hilang tanpa tau kau akan kesini?

Yang bisa kudengar dari sayup angin adalah kau pergi dalam diam. Sebelum kematian bernyanyi di tempat sunyi. Setelah kebahagiaan masih malu untuk bersembunyi di bawah trotoar kota ini. Ketika tapak-tapak kaki kuda masih membuat dunia ini berisik dengan suaranya.

Tidakkah kau tau? Karenamu semua kota ini berubah jadi sepi

Tidak dapat kudengar lagi suara anak kecil bermain dengan kepala botaknya. Tidak kudengar lagi para lelaki sholat Jumat dengan suara serempaknya atau pesta pora yang sering diadakan dengan riuhnya. Semua mati.

Karena itu, aku tidak bisa bertanya namamu dengan orang mati. Mereka lebih mati daripada hantu gentayangan yang masih punya hasrat mengganggu sang hidup. Mereka tulang daripada daging yang berjalan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Mereka tidak lebih dari binatang. Atau bahkan lebih rendah dari binatang? Bahkan mereka tidak peduli lagi akan hidup ini..

Dengan apa yang kau perbuat setelah kau pergi, mengapa aku masih tidak diizinkan untuk mengetahui namamu? Masihkah aku terlalu hina untuk tau namamu? Untuk menjeritkan namamu? Dosakah keinginanku sehingga Tuhan tidak mau mengabulkan doaku? Hanya untuk sebuah nama yang ingin kutau. Yang seseorang tak pernah ku sentuh..

Kulihat calon pacar wanita yang tidak akan pernah menjadi pacar itu masih menyapu halaman rumahnya yang kecil. Masih dengan wajah datar dan tidak tau. Atau dia memang sengaja tidak mau tau keinginannya untuk menjadi pacar lelaki? Sudah pupus?

Atau dia berpura-pura buta bahwa aku, sang pacar lelaki. Karena dia tidak lebih dari orang-orang mati itu. Hanya saja dia dibalut dengan kain sutera yang kurasa hanya pemikat sesaat.

Ingin kusalahkan kau. Karena hasratku hanya satu.. mengetahui namamu. Yang bahkan saat aku ingin menggapainya pun terasa pilu.

         Dimana kamu?

Apakah ditempat dimana Ratu sudah gantung diri?
Atau tempat dimana Raja sudah tidak beristri?
Desiran angin menyapu wajahku..
Bahkan angin masih menyebut namamu..